Kenapa kita kadang berputus asa terhadap sesuatu?

Kenapa kita kadang berputus asa terhadap sesuatu?

Karena kita suka sekali melihat kemampuan kita.

Mau ujian, “kayaknya nggak lulus deh, begok gini”

Pengen nikah, “kayaknya gak dapet deh, udah tua gini siapa yang mau”

Pengen rumah, “rumah sekarang yang nyaman 1-2 M an, kapan kebeli?”

Dll sering terjadi di kehidupan kita.

Karena kita sering kali melihat kemampuan kita. Jadinya putus asa terhadap sesuatu, terutama hal-hal besar.

Harusnya?

Harusnya kita lihat kemampuan Allah.

Ah lebay, sok iye, sok alim.

Ya terserah, emang ada gitu 1 hal saja yang terjadi tanpa kehendak Allah? Coba sebutin kalau ada.

Semua hal itu taqdir Allah kali..

Tuh dia lulus, dia kaya, dia miskin, dia punya ini, dia begini dan begitu, ente kira siapa yang jadiin begitu?

Kalau logikanya kita balik, bahwa Allah bisa manjadikan kita sesuai yang kita mau, maka semuanya menjadi mungkin. (syarat dan ketentuan berlaku lho ya)

Pengen mobil, ya in syaa Allah dapet, masa sih Allah nggak sanggup kasih saya mobil?

Pengen bisnis maju, in syaa Allah bakal pesat, jaela Bill Gates aja yang kafir Allah kasih banyak, masa kita yang mencoba selalu taat Allah gak kasih?

Semua hal kita lihat Allah nya, jangan kita nya.

Tau salah satu bentuk putus asa yang paling parah di dunia?

Putus asa dari rahmat Allah!

“duh, yaudah lah, udah banyak banget dosa, dosa-dosa besar udah pernah ngelakuin semua, Allah gak akan ampuni, udah jelas masuk neraka”

Ini sangat-sangat bahaya.

Jangan putus asa, Allah itu maha pengampun.

Yang penting minta, taubat.

Nah kalau Allah bisa ngasih ampunan dan surga untuk hambanya, kok kita ragu Allah bisa kasih kita rizki?

Mobil, rumah, uang, deposito, tanah, aset dll itu mah kecil banget dibandingkan ampunan dan surga-Nya.

(gubahan dari salah satu ceramah Habib Novel Alaydrus)