mungkin akan ada yang nggak sepakat, tapi ya namanya juga hidup kan. :p
jadi gini,
seiring waktu, ada beberapa hal yang saya sadari belakangan ternyata kurang tepat.
salah satunya tentang pandangan saya soal hijabers.
saya dulu paling getol menyuarakan bagi cewek-cewek untuk jangan selfie, mukanya jangan di-imut2in, di-monyong2-in, dst
lebih-lebih kalau hijabers.
bahwa sebaiknya para hijabers lebih menjaga adab, aurat, untuk menjaga marwah agama.
sebenarnya masih gitu juga sikap saya sekarang.
cuma, gara-gara saya terlalu fokus pada sisi negatif dari aktifitas begituan para hijabers ini, saya jadi lupa melihat betapa besar impact keberadaan mereka.
saya lupa kalau pakaian syar’i (baik yang stylish maupun yang nggak) udah sangat membumi sekarang.
kalau kita jalan, udah banyak yang pake pakaian syar’i.
stylish-stylish mereka. enak dilihat.
dan mereka menggunakannya dengan perasaan bangga, senang, nggak malu, nggak takut dianggap kampungan, dst.
dulu, orang-orang tuh malu lho pake rok, pake jilbab gede.
sekarang udah jadi lifestyle.
dan….
fenomena ini bisa sebegini dahsyat gara-gara siapa?
hijabers!
karena mereka lah pakaian syar’i jadi membumi dan terkesan elegan sekarang.
kalau nggak ada mereka, boleh jadi sekarang cewek-cewek masih malu pake rok dan jilbab besar.
oke, paham, saya juga masih belum bisa 100% meng-iyakan.
sebaiknya cewek-cewek menjaga diri dan nggak foto-foto kan?
iya, saya setuju. dan memang seharusnya begitu.
tapi kalau kampanye menolak tindakan hijabers kita lakukan, boleh jadi hijab dan gamis akan kembali ditinggalkan.
khususnya remaja ya.
mereka butuh role model. yang keren-keren. yang kece-kece. yang cantik-cantik.
saya mengibaratkan hijabers ini kayak keuangan syariah di indonesia.
bahwa belum 100% syariah, iya, kita akui, dan kita kritisi, dan kita perjuangkan agar 100% syariah.
tapi, jangan pula kita tolak 100%.
kalau kita tolak saat masih tertatih kayak sekarang, gimana mau berlari keuangan syariah di Indonesia.
kalau kita tolak kampanye pakaian syar’i ala-ala hijabers yang memang masih banyak kurangnya, gmn mau massive penggunaan pakaian syar’i di Indonesia.
ini kan masih tertatih, masih baru-baru mulai, tapi nanjak, angkanya semakin nambah, dan seiring jalan pelan-pelan kita ubah (agar lebih syar’i lagi)
mesti kita dukung terus.
pelan-pelan in syaa Allah saya yakin arahnya akan ke sana kok.
in syaa Allah.